Pantai Batu Feringgi di Pulau Pinang kini menjadi pusat perhatian para peselancar yang bersemangat mengejar ombak terbaik. Aktivitas luncur layar yang semakin populer ini menarik berbagai kalangan, dari pemula hingga atlet profesional, yang berlomba-lomba mencari gelombang sempurna untuk menaklukkan lautan. Menurut Dr. Ahmad Zulkifli, pakar komunikasi dan media dari Universiti Sains Malaysia, fenomena ini bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga sebuah bentuk ekspresi budaya dan media sosial yang kuat. "Luncur layar kini menjadi simbol gaya hidup yang menggabungkan tantangan fisik dengan estetika visual yang memukau," ujarnya dalam wawancara eksklusif. Kegiatan ini juga berdampak positif terhadap ekonomi lokal, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan perkembangan industri peralatan luncur layar. Namun, para ahli menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pesisir agar aktivitas ini dapat berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem laut yang rapuh. Dengan gelombang yang terus berubah dan cuaca yang dinamis, para peselancar di Batu Feringgi menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengejar momen sempurna di atas papan mereka. Keindahan dan tantangan alam ini menciptakan pengalaman yang mendalam dan memikat, menjadikan luncur layar lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga sebuah perjalanan emosional dan visual yang luar biasa.